Apasih Bullying
Selasa, 21 Februari 2017
Edit
Bullying yakni bentuk intimidasi fisik ataupun psikologis yang terjadi berkali-kali dan secara terus menerus membentuk contoh kekerasan.
Bullying yakni pengalaman yang biasa dialami oleh banyak belum dewasa dan dewasa di sekolah.
Bullying School yakni Perilaku kasar yang dilakukan berulang-ulang oleh seorang/sekelompok siswa yang mempunyai kekuasaan, terhadap siswa/siswi lain yang lebih lemah, dengan tujuan menyakiti orang tersebut
Bullying yakni pengalaman yang biasa dialami oleh banyak belum dewasa dan dewasa di sekolah.
Bullying School yakni Perilaku kasar yang dilakukan berulang-ulang oleh seorang/sekelompok siswa yang mempunyai kekuasaan, terhadap siswa/siswi lain yang lebih lemah, dengan tujuan menyakiti orang tersebut
Bentuk-Bentuk Bullying
- Kontak fisik pribadi (memukul, mendorong, menggigit, menjambak, menendang, mengunci seseorang dalam ruangan, mencubit, mencakar, juga termasuk memeras dan merusak barang-barang yang dimiliki orang lain)
- Kontak lisan pribadi (mengancam, mempermalukan, merendahkan, mengganggu, memberi panggilan nama (name-calling), sarkasme, merendahkan (put-downs), mencela/mengejek, mengintimidasi, memaki, mengembangkan gosip)
Akibat perbuatan Bullying
- Bullying bisa membentuk sebuah kepribadian yang menempatkan seorang anak pada perjalanan dan pengalaman hidup yang kelam
- Kekerasan semenjak dini bukan merupakan bab dari perkembangan psikologis mereka, oleh alasannya yakni itu banyak elemen harus ikut terlibat, baik orang tua, pihak sekolah, bahkan pemerintah.
Indikasi awal anak mengalami bullying di Sekolahnya
- Kesulitan untuk tidur
- Mengompol di daerah tidur
- Mengeluh sakit kepala atau perut
- Tidak nafsu makan atau muntah-muntah
- Takut pergi ke sekolah
- Sering pergi ke UKS/ruang kesehatan
- Menangis sebelum atau setelah bersekolah
- Tidak tertarik pada acara sosial yang melibatkan murid lain
- Sering mengeluh sakit sebelum berangkat sekolah
- Sering mengeluh sakit pada gurunya dan ingin orangtua segera menjemput pulang
- Harga diri yang rendah
Bagaimana perilaku kita dalam menangani kasus bullying
- Penerapan nilai-nilai disiplin, respek, kesantunan dan kepedulian, baik terhadap orangtua dan guru dan sebaliknya
- Mengajak anak asuh untuk mengatakan standard prestasi yang tinggi,
- Guru membuat tunjangan semoga hal tersebut sanggup dicapai
- Menjadi suri tauladan, yang bisa membangun obrolan dan hubungan faktual dengan anak didik, sembari mengatasi masalah-masalah disiplin secara pribadi dengan cara yang adil dan menghargai
Tips Agar Kuat dan Bertahan
- Percaya Diri
- Menjauh
- Tenang
- Mendinginkan diri
- Bernafas Dalam-dalam
- Curhat
- Tidak balas dendam
SUMBER: TIM PENYULUH HUKUM