Bijak Menyikapi Iklan Produk dan Diskon
Sabtu, 31 Maret 2018
Edit
 Berikut ini adalah berkas Buku Seri Pendidikan Orang Tua - Bijak Menyikapi Iklan Produk dan Diskon. Download file format PDF. Buku ini diterbitkan oleh Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Buku ini merupakan buku untuk pegangan orang tua yang dipersiapkan Pemerintah dalam upaya meningkatkan partisipasi pendidikan  anak, baik di satuan  pendidikan  maupun di rumah. Buku ini disusun dan ditelaah  oleh berbagai pihak  di bawah  koordinasi  Kementerian  Pendidikan  dan  Kebudayaan.
 ![]()  | 
| Buku Seri Pendidikan Orang Tua - Bijak Menyikapi Iklan Produk dan Diskon | 
Buku Seri Pendidikan Orang Tua - Bijak Menyikapi Iklan Produk dan Diskon
 Berikut ini kutipan teks dari isi berkas Buku Seri Pendidikan Orang Tua - Bijak Menyikapi Iklan Produk dan Diskon:
  Keluarga merupakan  pendidik pertama  dan utama bagi pembentukan pribadi dan karakter setiap individu. Dengan kata lain, orang tua memegang peran penting  dan strategis dalam mengantarkan pendidikan bagi putra-putrinya.  Keberhasilan orang tua dalam mendidik akan sangat bergantung pada kecakapan dan pola asuh yang dimiliki oleh orang tua. Oleh karena itu, Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga menyediakan sumber belajar pendidikan orang tua dalam bentuk buku seri pendidikan orang tua.
  Buku seri pendidikan  orang  tua  yang  berjudul  Bijak Menyikapi Iklan Produk dan Diskon disusun  untuk memberikan informasi tentang cara bijak dalam menyikapi iklan produk dan diskon agar menjadi konsumen cerdas.
  Mendidik anak merupakan  upaya yang penuh  tantangan dan harapan  bagi orang tua. Seiring dengan bertambahnya usia anak, Ayah dan Bunda harus terus belajar dalam mendampingi mereka agar menjadi sosok yang berkarakter dan berbudaya prestasi.
  Buku ini memberikan  beberapa inspirasi untuk membantu Ayah dan Bunda dalam bersikap bijak menyikapi iklan produk dan diskon.
  Semoga  Ayah dan  Bunda tetap bersemangat  dalam  mendidik  anak dengan penuh  ketulusan, keikhlasan, dan rasa cinta. 
  Pemahaman Tentang Iklan
  Iklan merupakan informasi tentang produk yang disampaikan kepada konsumen melalui media, seperti koran, maajalah, katalog, TV, radio, dan internet.
  Tujuan Iklan
 - Menginformasikan kepada konsumen agar mengenali produk yang di iklankan
 - Memengaruhi konsumen untuk mengingat produk yang diiklankan
 - Membujuk konsumen agar mencoba produk yang diiklankan
 
 Setiap hari kita dijejali berbagai tampilan iklan,seperti surat kabar, radio, dan televisi. Saat ini kita jumpai berbagai macam iklan makanan, minuman, bumbu dapur, kosmetik, kendaraan, dan sebagainya. Tujuan perusahaan beriklan adalah untuk meningkatkan penjualan. Perusahaan barang/jasa mengiklankan produk sedemikian rupa sehingga seolah-olah produknya mempunyai kelebihan jika dibandingkan dengan yang lain. Padahal, sebenarnya fungsinya sama. Semua merek menghendaki bahwa produknya adalah yang paling terbaik. Akibatnya, muncul persaingan yang sangat ketat dalam menarik hati dan konsumen. 
 Konsumen cerdas mampu membedakan antara KEBUTUHAN dan KEINGINAN
 Ciri-Ciri Iklan yang Baik
 - Memberikan informasi yang benar tentang harga, bahan, dan kegunaan
 - Mematuhi etika dalam penyampaian informasi. Menggunakan bahasa yang santun, tidak menjelekkan produk lain yang sejenis, tidak menyangkut SARA (Suku, Agama, Ras, Adat istiadat).
 
 Ciri-Ciri Iklan yang Menyesatkan
 - Memberikan informasi yang terlalu berlebihan atau tidak sesuai dengan fakta
 - Memengaruhi konsumen sampai terkesan ada unsur pemaksaan dan ancaman
 - Memberikan jaminan yang berlebihan
 - mengklaim manfaat dalam waktu yang singkat, contoh: produk kecantikan dapat memutihkan dalam waktu tujuh hari
 
 Damplak Negatif Iklan Bagi Konsumen
 - Menimbulkan budaya boros; Konsumen akan mudah terbujuk untuk membeli/mengonsumsi produk-produk yang mungkin bukan merupakan kebutuhan utamanya.
 - Menimbulkan persepsi (anggapan yang salah); Penampilan tokoh/model pada iklan dapat menimbulkan persepsi yang salah, seperti: kata iklan pemutih kulit, cantik itu putih, kata iklan pelangsing badan, cantik itu langsing, kata iklan rokok, perokok itu keren.
 - Munculnya produk-produk yang sebenarnya berbahaya untuk dikonsumsi; Produsen mengiklankan produk yang berisiko (misalnya, rokok) walaupun dengan banyak batasan. Iklan tersebut menyebabkan konsumen yang belum mengenal menjadi terpengaruh untuk mencoba produk.
 
 Bijak menyikapi Iklan
 - Jangan langsung percaya pada informasi yang disampaikan oleh iklan.
 - Pandanglah iklan sebagai hiburan, pengetahuan, dan kepedulian sosial karena kadang- kadang iklan menyampaikan hal yang lucu, serta memberikan pengetahuan dan kondisi sosial masyarakat.
 - Berpikir logis tentang informasi yang disampaikan pada iklan
 
 Pemahaman Tentang Diskon
  Apa itu Diskon? Diskon adalah potongan harga.
  Mengapa Diskon dilakukan?
 - Banyak penumpukan barang di gudang karena tidak laku
 - Untuk menarik konsumen agar membeli produk
 
 Kapan Biasanya Diskon Dilakukan?
 - Pada hari Sabtu dan Minggu pada awal atau akhir bulan
 - Pada pagi sekali (morning sale) atau malam sekali (midnight sale) pada hari libur nasional atau libur sekolah
 - Pada hari libur nasional (Lebaran, Natal, tahun baru, Imlek) dan libur sekolah
 - Pada saat jam sepi pengunjung
 - Biasanya diskon berlaku dalam waktu yang singkat, misalnya satu jam pada pukul jam 12.00-13.00
 
 Jenis Diskon:
 - Beli 2 gratis 1
 - Diskon ganda (misalnya, diskon 50% +20%)
 - Kupon potongan harga yang tidak dapat diuangkan (Voucher)
 - Pembayaran dapat dicicil dengan bunga 0%
 - Up to ...% (sampai dengan 70%)
 - Pengembalian potongan (Cash back)
 - Diskon khusus untuk pemilik kartu anggota atau kartu kredit bank tertentu
 - Diskon khusus bagi yang memperoleh undangan
 
 Cara Menghitung Besarnya Diskon
  Diskon tunggal
  misalnya, 30% dst.
  Cara menghitungnya: 
  Misalnya, harga barang Rp80.000, diskon 30%.
  Besarnya diskon = 30% x Rp80.000 = Rp24.000
  Yang harus dibayarkan = Rp80.000-Rp24.000 = Rp56.000
  Diskon ganda
  Misalnya, diskon 20% ditambah 10% (20%+10%). Itu bukan berarti didiskon 30%, melainkan didiskon 20% dulu kemudian hasinya dikurangi lagi sejumlah 10%-nya.
  Cara menghitungnya:
  Misalnya, harga barang Rp80.000, diskon 20%+10%.
  Besar diskon 20% = 20% x Rp80.000 = Rp16.000
  Jadi = Rp80.000 - Rp16.000
  Lalu diskon lagi 10%, maka diskonnya = 10% x Rp64.000 = Rp.6.400
  Jadi yang harus dibayarkan = Rp64000 - Rp6.400 = Rp57.600
  Kiat Menyikapi Godaan Diskon
 - Jangan berbelanja pada saat sedang jenuh dan mencari kesenangan
 - Menyusun daftar kebutuhan yang akan dibeli dan pastikan barang yang dibeli sesuai dengan daftar tersebut
 - Membawa uang sesuai dengan daftar kebutuhan yang sudah dibuat
 - Cari informasi tentang harga normal sebelum berbelanja produk diskon (biasanya produk diskon harganya dinaikkan terlebih dahulu)
 - Apabila membeli produk diskon, pastikan produk berkualitas baik, tidak rusak atau cacat, dan tidak kedaluwarsa
 - Cermati trik-trik diskon bersyarat agar pengeluaran tidak bertambah
 
Download Buku Seri Pendidikan Orang Tua - Bijak Menyikapi Iklan Produk dan Diskon
 Selengkapnya mengenai susunan dan isi berkas Buku Seri Pendidikan Orang Tua - Bijak Menyikapi Iklan Produk dan Diskon ini silahkan lihat dan unduh pada link di bawah ini:      
 Buku Seri Pendidikan Orang Tua - Bijak Menyikapi Iklan Produk dan Diskon
 Download File:
 Buku Seri Pendidikan Orang Tua - Bijak Menyikapi Iklan Produk dan Diskon.pdf
Demikian yang bisa kami sampaikan mengenai keterangan berkas dan share file Buku Seri Pendidikan Orang Tua - Bijak Menyikapi Iklan Produk dan Diskon. Semoga bisa bermanfaat.
