Alasan Orang Hobi Merekam Adegan Seks Sendiri
Jumat, 15 Maret 2019
Edit
Kasus video porno yang direkam sendiri (sexting) sudah banyak merebak di Indonesia. Dari orang biasa hingga selebritis menyerupai artis bahkan politisi.
Sebenarnya apa yang mengakibatkan orang mau dan suka merekam adegan tersebut bahkan hingga berkali-kali. Menurut psikolog Dinasti Widarsari, M.Psi., Psi kepada OktoMagazine bahwa, “Manusia itu punya ego. Ketika melaksanakan dokumentasi, ego dan alam bawah sadar mereka yang mendorong untuk melaksanakan itu. Sebenarnya jarang orang yang merekam untuk sengaja disebar. Kalaupun tersebar, itu alasannya yaitu faktor kecerobohan saja.”
“Meskipun tidak tertutup kemungkinan, ada sebagian orang yang berjiwa exhibionist. Yang niscaya tingkat kedewasaan orang-orang itu dapat dikatakan rendah alasannya yaitu mungkin butuh legalisasi dan mengakibatkan rasa gembira meskipun salah, “tambah Dinasti.
Sexting sendiri mulai terkenal semenjak tahun 2005 seiring semakin berkembangnya teknologi kamera ponsel. Hal ini pertama kali berkembang di beberapa negara besar menyerupai AS, Inggris, Kanada, Australia, Selandia Baru dan beberapa negara Eropa Barat. Sebuah survey yang dilakukan Majalah Cosmogirl mencatat bahwa 39 persen remaja dan 59 persen orang cukup umur mengabadikan adegan intimnya dengan memakai ponsel. Mereka melaksanakan itu dengan banyak sekali alasan, diantaranya:
Sebenarnya apa yang mengakibatkan orang mau dan suka merekam adegan tersebut bahkan hingga berkali-kali. Menurut psikolog Dinasti Widarsari, M.Psi., Psi kepada OktoMagazine bahwa, “Manusia itu punya ego. Ketika melaksanakan dokumentasi, ego dan alam bawah sadar mereka yang mendorong untuk melaksanakan itu. Sebenarnya jarang orang yang merekam untuk sengaja disebar. Kalaupun tersebar, itu alasannya yaitu faktor kecerobohan saja.”
“Meskipun tidak tertutup kemungkinan, ada sebagian orang yang berjiwa exhibionist. Yang niscaya tingkat kedewasaan orang-orang itu dapat dikatakan rendah alasannya yaitu mungkin butuh legalisasi dan mengakibatkan rasa gembira meskipun salah, “tambah Dinasti.
Sexting sendiri mulai terkenal semenjak tahun 2005 seiring semakin berkembangnya teknologi kamera ponsel. Hal ini pertama kali berkembang di beberapa negara besar menyerupai AS, Inggris, Kanada, Australia, Selandia Baru dan beberapa negara Eropa Barat. Sebuah survey yang dilakukan Majalah Cosmogirl mencatat bahwa 39 persen remaja dan 59 persen orang cukup umur mengabadikan adegan intimnya dengan memakai ponsel. Mereka melaksanakan itu dengan banyak sekali alasan, diantaranya:
- Sebagai dokumentasi dan koleksi pribad. Seperti dijelaskan juga oleh Psikolog Dinasti Widarsari di atas, intinya tidak ada niatan perekam untuk menyebarkan.
- Untuk menilai penampilan di atas ranjang. Beberapa perekam menciptakan video ini untuk menilai seberapa hebatkah mereka di atas ranjang,
- Untuk dipamerkan kepada teman deka. Kemungkinan ini yaitu kaum exhibionist yang hobi memamerkan adegan pribadinya. Meski hanya ke teman terdekat. Kasus Ariel Peterpan beberapa waktu kemudian menunjukan bahwa orang akrab berpotensi untuk mengembangkan video adegan seks sahabatnya sendiri.
- Fun atau kesenangan. Iseng dan bersenang-senang. Bisa dipastikan ini yaitu alasan utama mereka merekam adegan seksnya sendiri. Larut dalam emosi mendorong mereka melakukannya.
- Bagi orang tertentu, untuk memperkuat komitmen. Biasanya terjadi bagi mereka yang protektif dan takut kehilangan pasangan. Dengan diabadikannya adegan seks, mereka berharap pasangan tidak akan lepas.
(andreascom)