Wanita Itu Indah
Selasa, 27 Agustus 2019
Edit
Aduhai wanita... Sungguh mahal dirimu di mata lelaki, tetapi mengapa masih ada lagi yang tidak menyedari? Dirimu sungguh agung di mata lelaki dan terlalu mulia di sisi Penciptamu. Namun itu semua hanya jikalau kamu tahu mengagungkan dan memuliakan dirimu sendiri.
Menjadi perempuan yaitu satu anugerah yang paling indah. Seharum mana pun wangian kasturi tidak bisa menandingi wangian kebijaksanaan pekertimu, lembutnya gumpalan kapas masih tewas dek kelembutan tingkahmu. Halusnya butiran pasir yang menjadi peneman setia si pantai masih tidak sanggup menandingi halusnya tuturmu.
Duhai wanita... Sebenarnya maruah diri yang kamu galas lebih berat daripada bongkah-bongkah kerikil yang besar. Kau menepis dengan penuh sabar setiap godaan nafsu dunia yang tiba bertubi-tubi sampai hampir mengheretmu ke kancah yang penuh onak duri. Percayalah wanita, akan ada senang di selesai kesengsaraanmu asal saja kesabaran menjadi bentengmu.
Wanita ku... Terima sahaja cemuhan dan makian yang muncul bederu -deru mirip halilintar yang singgah di cupingmu, terima saja itu dengan senyuman dan ambil saja sebagai halwa indera pendengaran yang mengajarkan mu erti kesabaran. Itu bantu-membantu dendangan sumbang dari bibir-bibir sumbing yang ingin melihat mu tersungkur. Percayalah akan ada isu elok yang singgah dicupingmu suatu masa nanti asal saja gunung kesabaranmu tidak pernah kamu tarah.
Saudara wanitaku, iman mu yaitu perisai, agamamu yaitu landasanmu di setiap langkah yang kamu atur. Jangan sesekali kamu biarkan anasir songsang memperkotak-katikkan imanmu apatah lagi agama yang kamu kandung hanya kerana nikmat duniawi semata-mata. Jangan kamu gadaikan maruahmu yang tidak ada galang gantinya hanya kerana mengejar sesuatu yang tidak mungkin bisa kamu kendong.
Andai kata kamu tersungkur, segeralah bangkit dan sekiranya kamu tersasar jauh dari landasan hidupmu, atur kembali langkahmu bersama titipan iman dan mulakan dengan langkah yang baru. Sedangkan Sang Jentayu yang kepatahan sayapnya masih bisa hidup bertongkat paruh apatah lagi kamu yang dianugerahkan nalar fikiran. Jangan bersedih wahai wanita, andai apa yang kamu ingini tidak kamu beroleh di dunia, percayalah syurga itu sentiasa menantimu.
Bulatnya iman dan taqwa Sumaiyah ketika dihunuskan tombak ditubuhnya, demikian jugalah lingkaran imanmu harus kepada Penciptamu. Peganglah kata kata ini, "Kau bantu-membantu tidak akan tersasar seandainya keimananmu kamu jadikan sebagai tunjang dalam kehidupan".
Wanita, agar tawadukmu lebih menggungung daripada kejelitaanmu, agar keayuanmu terpancar dek kerana lemah gemalainya perilaku. Biar kebijaksanaanmu terpampang oleh tingginya ilmumu. Jangan sesaat pun kamu lupa setianya Masyitah pada Tuhannya, agungnya kasih Khadijah kepada agamanya dan usaha srikandi-srikandi agama terdahulu.
Jadikan agamamu sebagai tunjang yang memperkasakan akidahmu.Biar kesabaranmu menjadi benteng perjuanganmu dan lebarkan imanmu dengan sejuta lapis sifat mahmudah.
Jadilah kita perempuan paling bahagia.............
Berbagai Sumber